Arsip Blog

Minggu, 15 September 2019

Definisi Serune Kalee Aceh





Instrumen serune kalee dikenal dan tersebar di wilayah masyarakat Aceh Utara, Pidie, Lhoksumawe, Aceh Besar, dan Aceh Barat.[1] Hasil pengamatan selama di lapangan ditemukan bahwa serune kalee merupakan dua kata terpisah terdiri dari serune dan kalee. Kata serune pada umumnya digunakan penyebutan alat tiup yang menggunakan lidah (reed) dan menggunakan daun lontar sebagai sumber bunyi atau bambu.[2] Penyebutan kata serune banyak digunakan oleh masyarakat nusantara seperti, serune (Mandailing) [3], sarune bolon (Batak Toba), sarunai kayu (Padang)[4], sarunai (Riau)[5] atau serune (Sumbawa). Meskipun, asal kata serune ini belum ada yang memastikan apakah berdasarkan dari perbendaharaan kata Melayu. Namun, masyarakat Turki memiliki instrumen yang sama dengan penyebutan dengan Zurna dan masyarakat Kashmir menyebut instrumen tersebut dengan Sor-nai. Berdasarkan dari catatan bahwa Aceh merupakan daerah yang banyak didatangi oleh para pendatang asing yang juga menetap sehingga alat tersebut ada perubahan penyebutan dengan bahasa Melayu dan instrumen yang  diperkenalkan  oleh  para pendakwah Islam. Berdasarkan sumber buku kamus Aceh menjelaskan bahwa, Serune (serunai) memiliki arti seruling padi.[6] Kalee dalam bahasa Aceh memiliki arti umpama bernyanyi atau menari dengan berbagai cara (jakalee ).[7] Maka, serune kalee memiliki arti seruling bernyanyi atau menari.
Seorang pemain serune kalee Aceh bernama Ismail Sarong (B Ma’e) mengisahkan tentang terjadinya penamaan serune kalee. Dikisahkan Ada dua orang yang sedang mengerjakan serune, namun salah seorang temannya selama pengerjaan tersebut memiliki keperluan mendadak untuk pergi mengurusi urusan yang lain, di lain sisi harus menyelesaikan serune tersebut dan salah seorang diantaranya, berkata pada temannya “kah kalee ile siat barang nyoe” (tolong kamu selesaikan” barang/serune ini” semenjak itulah instrumen tiup tersebut diberi nama serune kalee.[8] 
Serune kalee dikenal sebagai instrumen dan juga dikenal sebagai kelompok pemain musik yang dilakukan secara ansambel yang terdiri dari serune kelee, rapa’i, dan geundrang. Kedudukan serune kalee dalam ansambel Aceh (rapa’i dan geundrang) merupakan penentu jalannya pertunjukan. Penampilan serune kalee diawali dengan musik rall (intro lagu), setelah si peniup telah cukup memberikan suasana lagu yang akan dibawakan si peniup memainkan melodi akhir lagu sebagai pertanda tempo yang mesti dimainkan beserta motif ritmis untuk penabuh ritmis. Kelompok peniup serune kalee pada dasarnya merupakan teman  kenalan yang sudah pernah melakukan latihan, sehingga motif dan tempo yang dibutuhkan oleh peniup serune kalee  telah di ketahui oleh penabuh ritmis, maka sering diucapkan oleh para pemain serune kalee. “Serune kalee  ibarat Raja, maka ikutilah apa yang diperintahkan Raja kalian”.
Berdasarkan penjelasan di atas, penamaan serune kelee diduga memiliki percampuran pangucapan bahasa yang dibawa oleh bangsa timur saat memasuki Aceh. Namun, masyarakat Aceh telah menyebut serune kalee sebagai seruling bernyanyi atau menari. Walaupun, seorang dari pelaku serune memiliki kisah yang berbeda dalam penamaan serune kalee. Namun, sampai saat ini belum ada yang dapat membuktikan kebenaran kisah tersebut. Serune kalee dapat dipahami sebagai instrumen serta juga kelompok bermain musik secara ansambel.           


[1]Isjkarim, “Kesenian Tradisional Aceh”, hasil lokakarya 4/8 Januari 1981 di Banda Aceh (Banda Aceh: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Aceh,1981), 60.
[2]Margaret Kartomi, Musical Journeys in Sumatra  (United Stateof America: University of Illinois press, 2012), 65.
[3]Kartomi, 271.
[4]Kartomi, 65.
[5]Kartomi,126.
[6]Aboe Bakar, Kamus Bahasa Aceh-Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka  2001), 367.
[7]Bakar, 873.
[8]Wawancara dengan Dedy “Kalee” Afriadi tanggal 25 April 2016 di rumahnya, diijinkan untuk dikutip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kumpulan Metode Penelitian untuk Musik Aceh

  Klasifikasi merupakan mengenal ciri khas atau pembagian kelompok permasalahan   dari suatu objek sehingga kita akan menjadikan objek ter...

popular post